Sungguh
hitam
menjejakan kaki di setiap waktu dan jalan dan aku takut
ketakutan
tak kunjung usai,
engkau
yang dianugrahi jemari kelembutan, tolong aku batin dan jiwaku
setidaknya
berjalanlah di sampingku
Sungguh
resah
berkecamuk, menarik napas tertunduk
menggigil
gejolak beribu dendam.
engkau
yang dianugrahi syahdu cahaya berjuta, selimuti aku sukma dan ragaku
jika
bukan perapian setidaknya genggam jemariku.
Kepada
laut biru tempat segala pencarian berkahir berbaur
setelah
lelah mengarungi berkelok - kelok urat jaman menjadi renta
menyeret
gejolak semangat mengalir berlari, akhirnya terkalahkan waktu sang pencuri ...
Kepadamu
perempuan ku
yang
telah mewarnai ruang paling pribadi bernama " lamunan "
yang
telah mengikat dengan penuh nikmat,
Tempat
embun pagi,hujan,bintang jatuh,daun kering dan
jiwaku menjalani takdir
engkau
perempuan bunda pertiwi tempat segala jiwa akhirnya bersemayam
dimana
seribu bunga tumbuh dari napas kasih sayangmu.
Kepadamu
perempuanku .... Cintaku ......
Sudah
sayang ...... kamu adalah peraduan